Lagu Indonesia Raya 3 Stanza pun bergema di ruangan teater bernuansa merah, biru, dan ungu, yang dipimpin oleh Novi Herdiani.
Dilanjutkan dengan doa bersama dan tarian Sunda berjudul “Jalatunda” oleh Maulidini Rizki Aulia. Tarian ini sebagai pengumpul atmosfer harapan kasih-Nya. Jala adalah jaring. Tunda adalah tertunda. Makna besarnya menghilangkan segala kegagalan dan mewujudkan impian yang tertunda sekian lama.
Kemudian, acara mengalir dari laporan Rati Kumari sebagai ketua panitia dan penyerahan tanda kasih.
Kejutan dari Elang Nuswantara untuk Kirana Kejora yang membuat hadirin sejenak terpaku diam karena ada tangis haru di panggung, antara pengampu “galak” dengan sang ketua panitia. Adegan penuh haru itu tak berlangsung lama.
Disambung genderang tabuhan Perkusi Dol Madina yang rancak bana, menggaungkan cinta kasih-Nya pada semua hadirin dengan gebukan alat musik berbahan kulit, penuh spirit dimainkan delapan musisi Sofyan Corp.
Sesi pembukaan yang memukau itu tentu tidak disangka para hadirin, yang kebanyakan berpikir kalau acara peluncuran buku pasti senyap.
Tampak persiapan panitia dengan rundown acara yang cukup rapi, lengkap dengan alur sedemikian dinamis, yang membuat para tamu terkesan menghadiri sebuah perhelatan agung sebuah buku.
Editor : Maryani