Jakarta,iNewsmataram.id-Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014-2019 Doktor H.Kurtubi mengkritisi pengelolaan migas di Indonesia dalam dua dekade terakhir.
Menurutnya, produksi migas di tanah air terus menurun setiap tahun. Belajar dari pengelolaan migas di Amerika Serikat yang menerapkan teknologi Explorasi Produksi Oil Shale yang sudah proven.
Menurutnya, Amerika kini menjelma menjadi produsen migas terbesar di dunia mengalahkan OPEC plus Saudi Arabia Cs dan Russia.
"Ini bertolak belakang dengan pengelolaan migas di tanah air dalam dua dekade terakhir di mana prodoksi migas turun setiap tahun, Target lifting dalam APBN gagal tercapai setiap tahun. Sehingga Indonesia harus mengimport migas dalam jumlah yang sangat besar,"ujar Kurtubi kepada wartawan Kamis (23/1/2025.
Dia menilai ketahanan energi nasional sangat lemah dan parah. Hal ini disebabkan oleh kehadiran UU migas nomor 22/2001 dengan mencabut UU migas nomor 44/Prp/1960 dan UU Pertamina nomor.8/1971.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait