Karena pengalaman hidup seorang perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal itu menciptakan banyak perubahan.
"Hal yang tidak tersentuh oleh pikiran dan perasaan laki-laki justru bisa dilakukan perempuan. Terutama menyangkut aspek keadilan dan kesempatan," ujar Prof Atun kepada wartawan Senin (20/5/2024).
Prof Atun yang juga Ketua LP2M UIN Mataram ini menegaskan tampilnya perempuan menjadi pemimpin akan menggerakkan perempuan lainnya untuk aktif dalam mencapai tujuan bersama.
Perempuan juga mampu menjadi pengelola yang lebih efektif untuk pencapaian tujuan pembangunan yang inklusif.
Dia mengatakan kemampuan memimpin tidak hanya dimiliki laki-laki. Pemimpin perempuan justru dinilai menjadi role model yang baik bagi separuh penduduk daerah yang notabene berjenis kelamin perempuan, sehingga mereka paham dunia mereka tidak sebatas domestik.
Editor : Edy Gustan