Salah satunya yakni terkait kohesivitas di mana penyusunan dapil memperhatikan sejarah, kondisi sosial budaya, adat istiadat, dan kelompok minoritas.
Yan Marli menjelaskan, pembahasan rancangan dapil ini dilakukan secara terbuka dengan dua kali uji publik.
Dengan begitu, dia optimistis dapat bermanfaat bagi pelaksanaan pemilu dan proses demokrasi ke depannya.
"Salah satu prinsip penataan dapil adalah proporsionalitas yakni kesetaraan alokasi dengan memperhatikan kursi antar dapil agar tetap terjaga perimbangan alokasi kursi setiap dapil," ungkapnya.
Kegiatan di Fave Hotel itu berlangsung kondusif. Yan Marli mengatakan KPUD NTB sangat serius dalam membahas rancangan daerah pemilihan itu. Pihaknya berterimakasih atas masukan dan kritik dari berbagai pihak.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait