Inaq Jumisah yang memulung di sebelah utara melihat sosok mayat bayi di dekat bebatuan. Dia mendekat untuk memastikan apa.yang dilihatnya. "Jumisah terkejut dan berteriak memberitahukan teman-temannya terkait keberadaan bayi itu," kata Ricky.
Mayat bayi itu utuh dalam posisi miring ke kanan menghadap barat dengan posisi kepala di sebelah utara. Jasad bayi malang itu teronggok di atas tumpukan sampah yang ada di muara. Para pemulung itu mendekati lokasi bayi.
Fatimah berinisiatif mengangkat mayat bayi itu menggunakan serokan yang terbuat dari bambu. Selanjutnya di bawa naik dari muara dan diletakan di atas pasir di sebelah utara berjarak sekitar 25 meter dari TKP.
Hal itu mengundang perhatian anggota Brimob yang beraktivitas di dekat pantai. Penemuan mayat bayi itu dilaporkan ke Polsek Ampenan. Petugas langsung mengevakuasi mauat bayi dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diperiksa.
Menurut Ricky, berdasarkan keterangan dari RS, bayi tersebut sudah cukup umur bulan dilahirkan, dan baru dilahirkan karena tali pusar bayi masih ada. "kemungkinan bayi merupakan hasil hubungan gelap dan di buang pada malam hari karena kondisi TKP sepi, gelap, dan jarang dilewati," papar Kompol Ricky
Saat ini mayat bayi berada di ruang jenazah RS Bhayangkara untuk di tindak lanjuti. Unit Reskrim Polsek Ampenan juga mengolah TKP. Pihaknya juga berkoordinasi dengan unit PPA dan unit reskrim Polresta Mataram untuk mengungkap pelaku pembuanga bayi itu.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait