"Seharusnya, Pemkab Lombok Utara berpihak pada rakyat. Kami nggak peduli apa perusahaannya asalkan bisa menyediakan air bersih dengan harga terjangkau. Masak pemasangan meteran saja sampai Rp5 juta," ungkapnya.
Rizal menegaskan,operasional PT. BAL yang terhenti berdampak terhadap aktivitas masyarakat, baik itu penduduk maupun pelaku usaha, seperti hotel, homestay, dan resto di Gili Tramena.
"Jangan sampai, karena kepentingan oknum di pemerintahan, masyarakat jadi korban ulah kebijakan yang diduga manipulatif," ucapnya.
Editor : Maryani
Artikel Terkait