Dia mencoba menguatkan hati sang suami. Lelaki pemilik rambut ikal yang beruban sejak remaja itu beristighfar. Rohan mengusap wajahnya dengan gusar, dalam hati dia membenarkan kata-kata Hamidah.
"Alhamdulillah, ya, Mida," ucap Rohan pelan.
"Tapi, sebulan lebih aku tidak bekerja, bagai …."
"Jangan takut, ada Allah. Allah kaya, dan dia tahu keadaan kita. Selama kita bersama-Nya, pasti ada jalannya," potong Hamidah cepat.
Dia menggenggam tangan kasar lelaki yang telah delapan tahun menemani hari-harinya dengan penuh tanggung jawab.
Rohan menatap istrinya dengan netra berkaca-kaca. Rasa syukur memenuhi rongga dadanya, atas anugerah istri sesabar dan sebaik Hamidah.
Perempuan bertubuh langsing dengan segala kelebihannya. Perempuan yang telah memberikannya sepasang anak kembar cantik dan ganteng, berusia enam tahun.
Hamidah rela hidup menderita bersamanya dan meninggalkan keluarganya yang berkecukupan.
Editor : Maryani