Neti, 35, (tengah) dan Wiwin Winaja saat berbincang dengan Ketua Jejak Nanang Syaeful Bahri di kebunnya, Senin (24/10/2022). Foto: Ratna Ning/istimewa
Semula, Neti hanya menganggap temuan itu sebagai penghibur hati. Unik saja saat melihatnya. Karena itu, ia pun mengumpulkan benda-benda itu sebagai koleksi pribadi.
Sementara itu, Neti juga menemukan pecahan-pecahan keramik saat ia mencangkul dan menggali di areal lereng kebun. Di sana berserakan berbagai bentuk pecahan dan ornamen keramik serta tembikar tanah bakaran yang sangat menarik.
“Pecahan keramik atau tembikar tanah itu sepertinya mewakili era, periode, atau zaman. Jadi, saya juga mengoleksinya,” tambahnya.
Selain benda-benda di atas, Neti juga menemukan manik-manik berbagai ukuran. Dari diameter yang sangat kecil hingga lumayan besar. Pecahan-pecahan keil berwarna kuning terang seperti emas juga ia kumpulkan.
Editor : Maryani