Lain halnya dengan H. Zaenuddin penduduk Gili Trawangan yang juga punya bisnis di kawasan itu. Dia menyayangkan sikap pemerintah yang seolah tidak memikirkan nasib rakyat. Di tengah kondisi ekonomi yang "megap-megap" pemerintah dinilai justru memaksakan kehendak dengan mengganti pola pelayanan air bersih di Gili Trawangan.
Termasuk menaikkan harga per kubik air yang justru dinilai memberatkan masyarakat Gili Trawangan. "Kami nggak tahu lagi mau mengadu ke mana. Masak harus mengadu ke Presiden RI Joko Widodo dengan kondisi kami ini," paparnya.
Menurutnya, kondisi air sumur warga di Gili Trawangan berbeda-beda tergantung letaknya. Ada yang rasanya payau, agak asin, dan asin sekali. Seperti di kawasan Utara di Gili Trawangan.
Zaenuddin memaparkan kondisi air sumur warga di sana sangat asin sehingga warga terpaksa menggunakan air galon.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait