Kegiatan pelatihan yang dilakukan berfokus pada pengembangan life skill, sedangkan kegiatan edukasi yang dilakukan berupa sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah serta berbagai aktivitas berkreasi.
Siti Aisyah, founder Amani Eco School mengungkapkan, sekolah ini dikenal berbagai kalangan pecinta lingkungan.
“Selain edukasi terkait pengolahan sampah, kami mengenalkan kegiatan berkreasi ecopounding yakni sebuah seni mencetak bentuk dari alam dengan tehnik memalu daun atau bunga di atas kain dan shibori yaitu seni mewarnai kain dengan tehnik mengikat untuk memberikan motif pada kain.Tidak hanya itu, kegiatan menjahit juga menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan edukasi ini untuk umum.” ujarnya.
Keberadaan Amani Eco School ini dinilai sangat bermanfaat baik bagi komunitas difabel maupun masyarakat Desa Ketapang dan sekitarnya.
Editor : Edy Gustan