get app
inews
Aa Text
Read Next : 30 Tahun Menanti, Akhirnya Desa Sebotok Pulau Moyo Teraliri Listrik 24 Jam

Libatkan Komunitas Difabel, PT. PLN Bangun Amani Eco School

Jum'at, 26 April 2024 | 18:39 WIB
header img
Proses pembelajaran di Amani Eco School besutan PT.PLN (Persero) Unit Layanan Nusa Tenggara Barat. Foto : Istimewa

Lombok Barat,iNewsmataram.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat membangun sekolah alam Amani Eco School. Sekolah ini didesain salah satunya untuk difabel.

Sekolah alam yang terletak di Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat ini diresmikan Wakil Gubernur NTB saat itu  Hj. Sitti Rohmi Djalilah 21 Desember 2022 silam.

General Manager PLN NTB Sudjarwo mengungkapkan, Amani Eco School ini merupakan perwujudan dari Sustainibility Development Goals yang ke empat, yaitu Pendidikan Berkualitas.

“Dengan adanya sekolah alam ini, kami berharap komunitas difabel dan masyarakat Desa Ketapang dan sekitarnya bisa mendapatkan manfaat didalam pelatihan life skill dan pengolahan sampah dan limbah yang ada menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.” ujarnya Jum'at (26/4/2024).

Dengan banyaknya pengunjung, Sudjarwo menganggap bahwa keberadaan Amani Eco School telah memberikan inspirasi bagi banyak kalangan.

“Kami berharap Amani Eco School ini tetap bisa memberikan inspirasi dan insight bagi siapapun yang berkunjung. Banyak hal yang bisa didapatkan terutama bagaimana peduli dan menjaga lingkungan agar tetap indah untuk diwariskan bagi generasi penerus kita.” ungkapnya.

“Ketika berkunjung, jangan lupa untuk berbelanja hasil kreatifitas rekan-rekan peserta didik Amani Eco School ini. Dengan semangat yang kita tularkan, akan memotivasi mereka untuk bangkit dan lebih giat dalam berkarya.” papar Sudjarwo.

Pembangunan Eco School itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat.

Pihaknya juga turut melibatkan pengembangan komunitas Difabel. Amani Eco School mendapat sambutan positif. Tercatat sejak Maret 2023 hingga Februari 2024 lalu, sekolah ini telah menerima 1.622 pengunjung dari berbagai jenjang tingkatan sekolah dan organisasi, baik dari NTB maupun dari daerah lainnya bahkan dari mancanegara.

Sekolah Alam memiliki desain cukup unik. Berkonsep bangunan semi permanen, sekolah ini memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup baik.

Dalam pembangunannya, sekolah ini juga menggunakan 300 ton FABA yang merupakan sisa pembakaran batu bara dari PLTU Jeranjang sebagai stabilisasi tanah dan 2000 batako FABA dari UKM setempat yang mendapat bantuan program TJSL berupa alat cetak paving blok, sebagai tambahan material bangunan.

Amani Eco School ini memiliki 108 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta Difabel, 6 peserta Life Skill Menjahit dan 92 anak didik dari Desa Ketapang. Amani Eco School sendiri merupakan side project dari Bank Sampah NTB Mandiri yang berfokus pada kegiatan pelatihan life skill dan edukasi pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan sampah menjadi barang-barang yang lebih bernilai.

Kegiatan pelatihan yang dilakukan berfokus pada pengembangan life skill, sedangkan kegiatan edukasi yang dilakukan berupa sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah serta berbagai aktivitas berkreasi.

Siti Aisyah, founder Amani Eco School mengungkapkan, sekolah ini dikenal berbagai kalangan pecinta lingkungan.

“Selain edukasi terkait pengolahan sampah, kami mengenalkan kegiatan berkreasi ecopounding yakni sebuah seni mencetak bentuk dari alam dengan tehnik memalu daun atau bunga di atas kain dan shibori yaitu seni mewarnai kain dengan tehnik mengikat untuk memberikan motif pada kain.Tidak hanya itu, kegiatan menjahit juga menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan edukasi ini untuk umum.” ujarnya.

Keberadaan Amani Eco School ini dinilai sangat bermanfaat baik bagi komunitas difabel maupun masyarakat Desa Ketapang dan sekitarnya.

Dengan sekolah ini, anak-anak memilki tambahan pengetahuan dan skill yang berguna bagi masa depan mereka yang mereka dapatkan di luar sekolah formal.

Teman-teman difabel juga menjadi makin termotivasi untuk belajar atas keberpihakan terhadap mereka dengan ruang belajar yang mudah diakses.

Mereka juga dapat menjual produk akhir dari hasil kreasinya di Amani Eco School bahkan terkadang menjadi instruktur pagi para pengunjung yang ingin belajar.

"Jadi, terimakasih kami sampaikan kepada PLN telah mensupport keberadaan sekolah ini.” tutupnya.

Sebelumnya, PLN juga telah berkolaborasi dengan LEIC telah meresmikan Eco School Nusantara di Lombok Tengah pada Desember 2020 yang hingga saat ini telah berkembang dan memiliki puluhan siswa dengan program yang masih berorientasi terhadap anak anak dan lingkungan.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut