Penyerangan dan pengerusakan fasilitas SDN Model itu diharapkan tidak terulang lagi. Pihaknya juga berkoordinasi dengan LPA untuk mendampingi anak yang trauma atas peristiwa itu.
Ketua LPA Joko Jumadi menegaskan guru SMPN 14 Mataram gagal mendidik muridnya. Dia menduga ada upaya pembiaran oleh guru terhadap aksi pengerusakan itu. Meski begitu, pihaknya tetap mengedepankan sikap persuasif dalam menyelesaikan persoalan itu.
LPA juga akan menyiapkan psikolog untuk siswa SD yang trauma. "Yang utama adalah mencari solusi, selanjutnya mendampingi anak yang trauma, dan mengedepankan Justice Collabolator," paparnya.
Penyerangan dan pengerusakan oleh siswa SMPN 14 Mataram terhadap SDN Model Mataram diduga dipicu wali murid siswa SDN Model yang memasukkan mobilnya ke halaman sekolah.
Saat itu, siswa SMPN 14 Mataram sedang menggelar imtaq. Ada dugaan provokasi dari oknum guru SMPN 14 Mataram. Namun, Kepala Sekolah SMPN 14 Mataram Lina Yeti Budiasih membantah dugaan itu.
Editor : Edy Gustan