LOMBOK BARAT,Mataram.iNews.id- Tidak mudah menjadi seorang penulis. Terutama menulis novel. Banyak platform menulis yang bertebaran di media sosial. Platform menulis itu bisa memicu semangat menulis. Terutama penulis pemula yang punya minat besar menjadi penulis profesional.
Uci Sulistiani santriwati Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat ini patut dicontoh. Dia punya semangat luar biasa dalam menulis. Minatnya untuk menulis novel tumbuh saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Nurul Hakim. Memang tidak banyak karya tulis yang dihasilkan.
Gadis manis berusia 18 tahun ini awalnya belajar menulis cerita pendek. Lambat laun, dia mulai bisa menulis novel. Karyanya pun ditayangkan di sejumlah platform menulis. Dia bahkan pernah menjuarai sejumlah perlombaan menulis.
Di tengah kegemarannya menulis, Uci mengalami persoalan cukup pelik. Karya tulisnya berupa novel dicuri orang tidak dikenal. Anak ke dua dari empat bersaudara ini mendadak murung. Hampir sebulan lebih dia menjadi pendiam.
Lebih kurang dua bulan waktu yang dihabiskannya untuk menghasilkan novel. Peristiwa bermula ketika pada awal Juni 2022, seseorang perempuan menghubunginya melalui telpon genggam. Orang itu memperkenalkan diri sebagai Sis. "Dia mengiming-imingi saya uang hingga Rp80 juta hasil penjualan novel saya," ujar Uci kepada wartawan Selasa (23/8).
Editor : Edy Gustan