MATARAM, iNewsMataram.id - Dalam situasi darurat seperti tiba-tiba seseorang alami henti jantung maka perlu dilakukan segera Bantuan Hidup Dasar (BHD). Nah langka-langka Bantuan Hidup Dasar pun perlu diketahui.
Selain memastikan lingkungan aman bagi korban dan pemberi pertolongan, langkah selanjutnya dalam materi BHD adalah segera memberi pertolongan, khususnya bagi penolong yang menguasai sistem pertolongan pada Bantuan Hidup Dasar.
Menurut Kepala IGD RS Siloam Mataram dokter Nita Julita Cindaya hal yang dilakukan adalah memastikan ada tidaknya denyut nadi pada si korban dengan mengecek nadi karotis (nadi di bagian leher) sambil melihat apakah ada atau tidak ada pergerakan dada dan sumbatan di jalan napas dari si penderita.
Jika dimungkinkan dan menguasai, berikan kompresi dada. Adapun pada korban berusia muda, kompresi di area dada korban dapat dilakukan dengan memberikan kompresi/tekanan dengan dua jari atau satu tangan saja.
"Kompresi dada dilakukan yaitu, meletakkan pangkal telapak tangan pada 1/3 bagian bawah tulang dada korban dan satu tangan yang lain ada diatas tangan pertama kemudian jari penolong saling mengunci lalu tekan dada dengan :
1. Kecepatan 100 - 120x /menit
2. Kedalaman 5 cm (2 inchi)
3. Seimbang antara menekan dan melepas
"Bila memungkinkan gantian dengan penolong lain setiap dua menit", tutur dokter Nita Julita.
Adapun pada materi Bantuan Pernapasan, disarankan menggunakan bag mask/ alat bantu napas dan tidak ada celah antara masker bag mask dengan wajah pasien.
"Setiap bantuan nafas, berjarak lima hingga enam detik", imbuh Nita mengingatkan.
Sumbatan Jalan Nafas atau Tersedak
1. Tanda sumbatan jalan napas berat
a. Sianosis
b. Batuk tanpa suara
c. Tidak bisa bicara
d. Memperagakan cekikan leher
2. Penanganan sumbatan jalan napas
a. Back blows
i. Berdiri di belakang korban
ii. Lingkarkan 1 tangan di sekitar dada korban
iii. Berikan pukulan 5 kali di bagian punggung atas (di antara 2 tulang belikat)
b. Abdominal thrust (Heimlich manuver)
i. Lingkarkan kedua tangan di perut tengah bagian atas korban
ii. Satu tangan mengepal, tangan lain menopang kepalan tangan sebelahnya
iii. Dorong kepalan tangan dengan cepat ke bagian dalam atas perut korban (sebanyak 5 kali)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait