Menurutnya, gimik dan celetukan Megawati dapat merebut simpati kalangan religius. Persis seperti gaya Presiden Soekarno saat merangkul tokoh Nahdlatul Ulama, KH Wahab Hasbullah, saat Bung Karno kesulitan membangun soliditas nasionalis religius di tahun 1948 pascakemerdekaan RI.
"Selamat berjuang tokoh yg punya potensi untuk membangun satu Indonesia," tegasnya. (*)
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait