Bahkan, tidak hanya di NTB, spektrumnya pun diperluas hingga penjuru-penjuru Indonesia melalui “Dakwah Nusantara”.
TGB berjumpa dengan beragam kalangan dari pelbagai ideologi, kultur, dan agama. TGB hadir di tengah-tengah komunitas tradisional Islam pedesaan, modernisme Islam perkotaan, kelompok nasionalis, bahkan kelompok Islamis kanan.
Di dalam banyak perjumpaan itulah, TGB menunjukkan visi keislaman dan politik jalan tengahnya yang menjunjung tinggi kebinekaan. TGB selalu berusaha berada di tengah-tengah dua kutub, mendayung di antara dua gelombang untuk menjaga keseimbangan.
Riwayat TGB dalam politik maupun agama, selalu berada di jalan tengah, antara Islam dan nasionalisme, tradisi dan modernitas, serta keumatan dan kebinekaan.
TGB terus berselancar menghadapi persoalan-persoalan konkret dalam ruang keindonesiaan. Juga mencari titik paling moderat dan maslahat.
Kini TGB masih terus melangkah menjemput takdir sejarahnya dalam perkhidmatan kebangsaan. Selamat menempuh usia ke-51 tahun TGB. (Tim Redaksi TGB Institute)
Editor : Maryani
Artikel Terkait