Selain itu, asas Iman merupakan hal dasar yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Termasuk bentuk pertanggungjawaban kepada Allah SWT. Itulah mengapa rukun iman, baik iman kepala Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, serta iman kepada qada dan qadar perlu diajarkan sejak dini.
Selanjutnya, ada asas akhlak yang baik. Tidak saja terhadap anak didik, Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini menambahkan, asas akhlak ini juga patut dimiliki semua orang.
Dengan begitu, akan memunculkan sikap tawadhu (rendah hati) tidak sombong. Juga sikap qonaah, amanah, dan assiddiq, serta sikap jujur dan bertanggung jawab.
"Sebab, dengan akhlak yang baik ini, timbangan kita kelak di akhirat menjadi ringan," paparnya.
Asas ketiga yang perlu diajarkan untuk meraih pendidikan berkualitas adalah cara berpikir. Artinya, pola pikir perlu diarahkan sejak dini sehingga menjadi pribadi yang kuat. Selalu mendahulukan kepentingan yang bersifat positif dan menjauhi hal-hal yang negatif.
Dia mencontohkan bagaimana orang akhir-akhir ini lebih sibuk bermedsos dibandingkan beraktivitas positif, seperti membaca Alquran, menghadiri pengajian, membaca kitab.
Dia mendorong agar santri lebih banyak menyibukkan diri dengan hal positif.
"Salah satu cara berpikir dalam kaidah Islam adalah bahwa akhirat itu kekal dan dunia itu sementara. Sehingga kita enggak keliru bahwa lebih baik mementingkan hal yang kekal daripada yang sementara," tandas TGB.
Hadir dalam Tablig Akbar kali ini Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, Ketua DPW Perindo NTB Muhammad Khirul Rizal, calon Anggota DPD RI dapil NTB Ustaz Rifqi Farabi, Camat Pringgabaya, dan Pimpinan Pondok Pesantren Ridwanullah Ma'ad Umar. (*)
Editor : Maryani
Artikel Terkait