DOMPU,Mataram.iNews.id- Ribuan petani tebu di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat berkumpul untuk medeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI. Kelompok petani yang mengatas namakan diri petani tebu bersatu (setebu) optimistis Ganjar Pranowo mampu membawa perubahan khususnya untuk petani tebu.
Mereka berkumpul di lereng Gunung Tambora tepatnya di Desa Surinomo, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Mereka datang dari lima desa yakni Desa Surinomo, Desa Pekat, Desa Doropeti, Desa Beringan Jaya, dan Desa Nangkara.
Ketua Koperasi Tebu Karya Bersama Kabupaten Dompu Effendi Iriawan mengatakan, Ganjar Pranowo punya rekam jejak dan visi untuk mensejahterakan rayat. Tidak terkecuali petani. Ganjar bahkan membantu petani mulai dari bantuan modal, mengatasi persoalan produksi, sosialisasi hasil panen tata niaga, hingga promosi.
Effendi menilai kepedulian Ganjar terhadap sektor pertanian sudah ditunjukkan sejak dia menjabat anggota DPR RI. "Kami percaya pak Ganjar Pranowo peduli terhadap rakyat kecil, terutama petani tebu," ujar Effendi kepada wartawan Senin (25/7).
Dikatakan, saat ini petani tebu di Dompu sangat merasakan dampak lesunya harga jual tebu. Terlebih, harga tebu saat ini mencapai Rp 440 ribu per ton. Sementara perluasan area tanam tebu di Dompu harus diperluas. Itu guna memenuhi kebutuhan gula baik di daerah maupun nssional.
Pihaknya yakin Ganjar Pranowo bisa membantu petani tebu di Dompu jika nantinya menjabat Presiden RI. Ganjar diharapkan dapat mempermudah petani tebu memperoleh modal. Termasuk memperluas area tanam tebu di Dompu. "Karena saat ini masyarakat kesulitan memperoleh dana untuk menanam tebu," ujarnya.
Effendi menegaskan petani tebu se Kabupaten Dompu akan menjadi garda terdepan untuk kemenangan Ganjar Pranowo pada pemilu presiden 2024 mendatang. Dia menilai Ganjar merupakan figur politisi berkarakter kuat, ramah, merakyat, dan tegas.
Imran (30) petani tebu dari Desa Doropeti mengatakan Ganjar Pranowo merupakan tokoh sekaligus putra bangsa yang dapat diharapkan memimpin Indonesia. Imran menyebut figur Ganjar sebagai visioner dan diyakini dapat menuntaskan persoalan petani. "Ganjar ini luar biasa. Saya ingin dia yang memimpin Indonesia berikutnya," kata Imran.
Dukungan petani tebu di Dompu ini merupakan yang kelima kalinya. Sebelumnya, dukungan serupa dilakukan petebu di Nganjuk, Jawa Timur, Karang Anyar Jawa Tengah, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, dan Waykanan Lampung.
Petani tebu juga menggaungkan Sumpah Palapa. Hal ini merupakan bentuk keseriusannya. Lagipula, tanah Dompu disebut termasuk satu dari 10 wilayah yang ingin disatukan oleh Gajah Mada. Deklarasi itu juga dipadukan dengan Gebyar Budaya Nusantara.
Mereka menggelar pawai nusantara dari sembilan suku yang tinggal di Dompu. Ada yang berpakaian adat Mbojo, adat Samawa, Sasak, Osing, Jawa, Madura, Flores, dan adat Bali. Pawai tersebut diiringi gendang belek yang merupakan musik tradisional Sasak.
Beberapa kesenian juga ditampilkan untuk meramaikan acara seperti Reog Ponorogo, Maka Mihui yang merupakan proses penerimaan tamu adat Dompu. Ada juga tarian Gentau, Gandrung, dan tarian adat Dompu.
Selanjutnya digelar diskusi mengenai seputar persoalan petani tebu di Dompu. Tasyakuran tebang tebu, santunan anak yatim dan dhuafa, dan penyerah sembako bagi masyarakat kurang mampu.
Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden RI itu dihadiri perwakilan DPN APTRI Dwi Irianto Suprihatmoko dan Roby Heranawan. Ada juga Ketua Laskar Sasak Lalu Wira Dharma Sengkana, Ketua Forum Kerukunan Antar Suku dan Agama Kecamatan Pekat Masangang Losong, dan sejumlah kepala desa di Kecamatan Pekat khususnya wilayah perkebunan tebu.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait
