Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Julmansyah menjelaskan bahwa NTB mengekspor kemiri ke Arab Saudi pada awal 2025. Karena nilainya besar, hal ini dapat memicu semangat gerakan penanaman kemiri di NTB. Terutama di Kabupaten Bima.
“kemiri yang dikupas memiliki pasar tersendiri di kancah nasional dan internasional, sehingga itu yang memicu semangat kita untuk melakukan penanaman pohon kemiri dan memproduksi bahan baku,” kata Julmansyah.
Kepala Staff Kodim 1608 yang mewakili Komandan Kodim 1608 mendorong agar pohon kemiri yang ditanam harus dijaga dan dipelihara. Dia berharap tidak ada oknum atau pihak tertentu yang sengaja menebang pohon kemiri sehingga bisa mengembalikan fungsi hutan.
Dengan begitu, bisa meminimalisasi kekurangan air di musim kemarau, serta banjir dan longsor di musim hujan. Yayasan Kabua Dana Rasa dan Koperasi Tani Ternak Sepakat memperkenalkan alat pengupas kemiri yang mampu mengupas kemiri dengan kecepatan 1 Ton per jam.
Selanjutnya mereka sepakat berkolaborasi menajga dan merawat hutan dengan tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini didukung oleh PT. PELNI, PT. PPELINDO. PT.BSI, PT. BRI, dan BAZNAS Kabupaten Bima.
Editor : Edy Gustan