"Itu isu 100 persen hoax. Tidak benar pak Iqbal melakukan kampanye di dalam masjid. Itu berlangsung di Aula Pondok Pesantren Darul Abror," Ujar Adhar.
Menurutnya, pihaknya sangat paham rambu-rambu dalam mengikuti pilkada Gubernur NTB 2024. Dia justru menuding isu itu sengaja disebar pihak-pihak tertentu lantaran elektabilitas Iqbal-Dinda semakin meningkat dan berada di puncak.
"Isu itu menggambarkan cara berpikir penyebarnya. Semacam cara-cara kurang elok dalam iklim demokrasi. Itu karena semakin kuatnya elektabilitaa Iqbal-Dinda," paparnya.
Dia mengimbau agar semua pihak tidak menggunakan forum-forum seolah-olah media untuk menyebar isu tidak sehat. "Kita tahu bersama sejumlah lembaga survei menempatkan Iqbal - Dinda pada posisi teratas,"ungkapnya.
Editor : Edy Gustan