"Nah itu dia sisi positifnya, Bang Zul ini seakan sedang bermanuver. Tidak menutup kemungkinan nantinya PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra atau bahkan gabungan parpol pengusung capres saat Pilgub NTB 2024 mendatang," ungkapnya.
Nando menegaskan, paket Zul - Rohmi jilid 2 bukan harga mati dalam politik. Tentu, menurutnya semua kemungkinan bisa saja berubah.
Dia mencontohkan jika Bang Zul bisa berpasangan dengan H. Lalu Fathul Bahri atau Ketua DPD Partai Golkar NTB H. Mohan Roliskana. Atau bahkan dengan Pj. Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi.
Berkaca pada saat kepemimpinan TGB pada 2009, saat itu berpasangan dengan Badrul Munir. Namun pada periode berikutnya justru berpasangan dengan H. Muhammad Amin (Almarhum).
"Semua bisa terjadi dalam politik. Siapa bilang Zul-Rohmi itu harga mati. Kan bisa saja berubah sesuai arah kepentingan. Itu letak cerdasnya Bang Zul dan manuver politiknya," papar Iskandar.
Terkait itu, dia mengimbau publik untuk pandai-pandai dan lebih cerdas membaca situasi politik jelang pemilu presiden, pemilu legislatif hingga pemilu kepala daerah 2024. Dia optimistis pelaksanaan pemilu di NTB akan berlangsung kondusif.
Editor : Edy Gustan