JAKARTA, iNewsMataram.id- PT PLN (Persero) memprediksi kebutuhan listrik masyarakat pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024, yakni sebesar 43 Gigawatt (GW).
Sementara itu, PLN memiliki daya mampu pasok lebih dari 50 GW. Artinya, dari sisi kecukupan daya, statusnya sangat aman.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN telah memiliki digital control system yang mampu mengatur sistem kelistrikan secara otomatis jika terjadi gangguan dari faktor eksternal.
“Hal ini membuat sistem kelistrikan PLN jauh lebih kokoh,” tutur Darmawan.
Di tengah potensi cuaca ekstrem, PLN juga telah melakukan aksi preventif untuk memastikan ketersediaan energi primer di pembangkit-pembangkit listrik tercukupi selama periode Nataru 2024.
PLN telah membangun sistem digital rantai pasok energi primer untuk pembangkit listrik yang terintegrasi dengan Kementerian ESDM.
Hadirnya sistem digital terintegrasi ini membuat sistem rantai pasok energi primer yang jauh lebih kokoh.
Monitoring dari yang sebelumnya hanya dilakukan pada titik pembangkit, kini sudah terpantau sejak titik loading di lokasi tambang.
Dengan demikian, corrective action bisa diambil secara cepat jika dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan energi primer tetap aman.
“Kami sudah memastikan kecukupan energi primer kami dalam status sangat aman. Baik itu pembangkit batu bara, gas, maupun BBM sampai ke daerah-daerah terisolasi dan 3T. Kami pastikan setiap pembangkit memiliki hari operasi (HOP) di atas 20 hari,” ungkapnya.
Selama periode Nataru 2024, PLN menyiagakan lebih dari 18 ribu pegawai dan lebih dari 63 ribu personel lapangan yang akan siaga 24 jam menjaga keandalan listrik.
Para petugas ini tersebar di 1.853 posko siaga PLN di seluruh tanah air. Tidak hanya itu, para petugas juga dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.731 Genset, 735 Uninteruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB), 395 mobil crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor.
“Kami juga akan menyiagakan petugas PLN di lokasi-lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti Gereja dan tempat wisata, serta Bandara, Pelabuhan dan terminal bus yang menjadi titik mobilisasi masyarakat,” paparnya.
Darmawan juga melakukan telekonferensi dengan personel siaga di 41 unit induk PLN dan unit-unit subholding yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Hal ini dilakukan untuk memastikan personel di seluruh Indonesia dalam menjaga keandalan listrik telah siap.
Demi memberi kenyamanan pada pengendara kendaraan listrik, PLN juga menyiagakan petugas di 624 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di 411 lokasi seluruh Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin berlibur atau bepergian menggunakan kendaraan listrik. Khusus di Tol Trans Sumatra–Jawa yang menjadi pusat mobilisasi selama libur Nataru ini, PLN juga telah menyiapkan sebanyak 63 SPKLU di sepanjang ruas tol.
Untuk mengetahui lokasi SPKLU ini, pengguna kendaraan listrik dapat melihatnya melalui super apps PLN Mobile pada menu Electric Vehicle.
“Kami ingin masyarakat yang mudik atau liburan dengan kendaraan listrik dapat tetap nyaman saat melakukan perjalanan,” pungkasnya. (*)
Editor : Maryani