Gayung bersambut. Pihak panitia pun segera menemui Riana sekaligus membicarakan pola kerja sama. Setelah melalui proses panjang, pihaknya akhirnya mengerjakan 170 produk pin berbahan perak untuk tamu VIP dan VVIP.
Dia mengerahkan sejumlah pengerajin yang berpengalaman. Proses pembuatannya pun melalui kontrol agar menghasilkan produk berkualitas tinggi.
"Alhamdulillah, perajin perajin kita bisa mengikuti standar yang ditetapkan panitia dari presisi desain dan pengerjaan. Termasuk juga memastikan pin itu tidak lepas saat dipakai dengan berkali kali ujicoba", paparnya.
Pin KTT G20 ini dibuat dan dikemas dari bahan lokal . Khusus pin VVIP disepuh emas 24 karat. Riana menambahkan, sejak tahun 2000, dia mulai usaha dengan tiga puluh perajin di Desa Ungga, Lombok Tengah.
Sempat terdampak pandemi, para perajin mengundurkan diri dan bekerja serabutan. Saat ini, ada lima belas perajin yang bekerja di Lombok Pearl.
Editor : Edy Gustan