LOMBOK TENGAH,iNewsMataram.id-Nurhayati (50) Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Kediri Lombok Barat, mengadu ke Polsek Pringgarata, Lombok Tengah. Dia mengaku tertipu hingga puluhan juta rupiah lantaran diiming-imingi menjadi Direktur Pertamina Peduli Mandalika oleh seorang berinisial SDN alias MSD warga Pringgarata, Lombok Tengah.
Peristiwa itu terjadi awal 2020 lalu di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dia kepincut gaji yang dijanjikan terduga pelaku Rp.35 juta per bulan. Dia menunjukkan berbagai bukti diantaranya dokumen proposal permohonan dana operasional Pertamina peduli, dokumen surat lamaran yang ditujukan ke Pertamina pusat, satu stel seragam pelatihan, dan surat berlogo atau kop Pertamina terkait jabatan di Pertamina Peduli Mandalika, dan kwitansi senilai Rp.49 juta.
Nurhayati mengatakan, terduga pelaku meyakinkan korbannya dengan cara mengaku akan memperoleh aliran dana Rp1,4 Milyar dari Pertamina Pusat. Itu untuk pengurusan izin sekaligus pembangunan kantor serta operasional Pertamina Grade A di Pujut, Lombok Tengah.
"Itu yang membuat saya yakin. Lagipula Mandalika ini merupakan Kawasan Ekonomi Khusus dan sudah ada Sirkuit MotoGP di sana," ujar Nurhayati kepada wartawan Kamis (20/10/2022).
Tidak hanya itu, dia bersama sejumlah orang berjumlah sekitar 20 orang lebih dari berbagai daerah di Lombok, Banten, dan Jakarta mengikuti pertemuan di Kawasan Senggigi Lombok Barat.
Itu terjadi pada Februari 2020 untuk membahas mengenai persiapan pelatihan dan pengoperasian Kantor Pertamina Peduli Mandalika. Namun, hingga saat ini rencana pembentukan Pertamina Peduli Mandalika itu tidak kunjung terwujud.
Pihaknya beberapa kali mengonfirmasi hal itu, namun terduga selalu berkilah dengan alasan pandemi Covid-19. "Iya ada saja alasannya, dari Pandemi Covid-19 sampai masih berproses di Pertamina pusat," paparnya kesal.
Tidak itu saja, terduga pelaku juga pernah mengajak korban ke Jakarta untuk bertemu dengan pimpinan Pertamina Pusat. Namun, pada saat itu korban tidak berkesempatan pergi. Untuk meyakinkan korbannya, Nurhayati menduga pelaku menunjukkan foto seolah-olah sedang bersama petinggi Pertamina Pusat.
"Dia mengaku sedang bersama pimpinan Pertamina Pusat yang disebut sebagai bos kecil dan bos besar," ungkapnya.
Korban juga dihubungi orang yang mengaku sebagai pimpinan Pertamina Pusat melalui pesan Whatsapp. Hal itu menambah keyakinannya, sehingga tetap mengeluarkan sejumlah uang sesuai permintaan terduga pelaku.
Kesal dengan janji-janji palsu terduga pelaku, korban akhirnya mendatangi Polsek Pringgarata, Lombok Tengah untuk mengadukan kasus yang menimpanya.
Polisi pun menerima pengaduan korban dan segera menindak lanjuti kasus dugaan penipuan dengan mencatut nama Pertamina.
Editor : Edy Gustan