Skandal cinta Amangkurat I lainnya adalah dengan Roro Hoyi, putri Surabaya yang dipelihara dan dipingit Susuhunan Amangkurat I sejak kecil untuk dijadikan selirnya setelah dia dewasa.
Tetapi setelah Roro Hoyi dewasa, anak Amangkurat I yakni Mas Rahmat (Amangkurat II) jatuh cinta kepadanya. Mereka pun berpacaran dan menjalin kasih. Setelah tahu Roro Hoyi adalah calon istri ayahnya, Raden Rahmat sangat sedih dan jatuh sakit.
Saat mengetahui Raden Rahmat jatuh sakit, Pangeran Pekik membawa Roro Hoyi kepada Raden Rahmat, dengan dugaan Amangkurat I akan mengalah kepada anaknya.
Namun, setelah diberi tahu malah sebaliknya. Melalui sidang luar biasa, Amangkurat I menjatuhkan hukuman mati kepada Pangeran Pekik, Raden Rahmat dan Roro Hoyi, karena telah berani mengambil calon istri raja. Tetapi akhirnya Raden Rahmat diampuni.
Namun, syarat yang harus dibayar sangat mahal. Dia harus membunuh Roro Hoyi. Tetapi karena cintanya terhadap Roro Hoyi sangat dalam, Raden Rahmat tidak tega untuk membunuh cintanya tersebut.
Roro Hoyi lalu menubruk keris yang dibawa Raden Rahmat, hingga menembus tubuhnya dan meninggal dunia. Jenazahnya lalu dimakamkan di Dusun Banyusumurup, Kelurahan Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Sampai di sini soal Skandal Amangkurat I Raja Mataram Islam dengan para wanita. Tulisan ini berdasarkan 2 sumber buku.
Sumber tulisan: 1. V. Wiranata Sujarweni, Menelusuri Jejak Mataram Islam di Yogyakarta, Anak Hebat Indonesia, 2017. 2. Soedjipto Abimanyu, Kitab Terlengkap Sejarah Mataram, Saufa, 2015.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Wanita-Wanita Disekeliling Amangkurat I Raja Mataram Islam"
Editor : Hikmatul Uyun