Namun, dia tetap mengedepankan penilaian berbasis objektivitas dan capaian kerja. Berbeda dengan CPNS yang diseleksi melalui sistem ketat dan penuh kompetisi, P3K menurutnya diberi kesempatan namun tetap harus menunjukkan kualitas dalam pelaksanaan tugas.
“Saya diberikan kewenangan menilai setiap tahun. Dan sistem penilaian saya berbasis kinerja, bukan belas kasihan,” tegasnya.
Secara terbuka, tokoh yang karib disapa LAZ ini menyampaikan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) telah mengalami pemotongan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) karena penurunan kinerja.
“Kalau kepala OPD saja saya berani potong, apalagi yang levelnya lebih rendah,” ujarnya, menegaskan komitmennya terhadap reformasi birokrasi.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait