Mereka kemudian bersepakat untuk mencari dan menghakimi Baktak. Tapi Umar Maye buru-buru mencegahnya. "Baktak itu adalah tokoh provokator dalam wayang Sasak, " kata Umar Maye yang dimainkan oleh dalang Azrul.
"Percuma kalian membunuh Baktak, karena sifat-sifat Baktak ada dalam setiap kita." Umar Maye menjelaskan. "Yang terpenting saat ini adalah bagaimana membentengi diri dengan kesadaran dan pengetahuan tentang cara menangkal hoax. Jangan mudah percaya, jangan mudah terpedaya," sambung Umar Maye,
"Periksa dulu siapa yang mengirim, cermati judul dan isi beritanya. Kalau ternyata Hoax jangan disebarkan." Pertunjukan wayang yang melibatkan belasan dalang dan Sekehe itu adalah hasil dari kerjasama Sekolah Pedalangan Wayang Sasak, SMA Darul Hikmah, dan Program Studi Sendratasik UNU NTB.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sosial Media 4Peace, yang didukung oleh UNESCO, Wikimedia, Wiki Foundation, dan Uni Eropa.
Ketua Yayasan Pedalangan Wayang Sasak, Abdul Latief Apriaman menyatakan bahwa kegiatan pertunjukan wayang botol ini adalah bagian dari gerakan literasi Sibaturta (Simak, baca, tulis, tutur, dan tayang), sebuah gerakan literasi melatih kemampuan menyimak, membaca, menulis dan bertutur, serta kemampuan menayangkan konten-konten baik di media sosial.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait