Bang Zul dan Umi Rahmi saat itu kerap menyoal hal itu dalam setiap rapat pimpinan. Sembari memberi solusi dan inspirasi, Bang Zul dan Umi Rahmi saat itu intens mendorong pimpinan OPD untuk melakukan inovasi dengan melahirkan program-program unggulan mendukung industrialisasi, mahadesa, zeroweste, posyandu keluarga dan lain-lain.
"Kami melakukan evaluasi dan konfirmasi kepada kepala Bappeda yang dibawahnya ada bidang penelitian dan pengembangan yang bertali temali dengan urusan inovasi. Saya pun konfirmasi Kepala Biro Organisasi yang mengawal kegiatan reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang punya benang merah dengan hal-hal yang berkait dengan inovasi," tuturnya.
Setelah bergerak cepat, akhirnya menemukan "biang kerok" pada persoalan inovasi. Ternyata ditemukan "human error" kelalaian dan kesalahan dalam koordinasi dan pemenuhan syarat-syarat administrasi.
Meski menerima kenyataan dengan lapang dada, akhirnya semua bertekad berbenah. Ibarat kata from zero to hero. Mereka langsung memperbaiki kesalahan itu.
Terutama saat persiapan mengikuti proses kontestasi IGA 2021. Lahir kelembagaan Badan Riset Daerah (Brida) NTB. Lembaga ini sesuai tupoksinya, kemudian mendapat mandat penuh untuk mengawal proses pengusulan inovasi ke dewan juri IGA di pusat.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait