Tokoh muda yang juga alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat ini mengatakan momentum supaya pemerintah lebih meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masjid.
Membantu ummat membangun dan mengelola masjid. Dari urusan ngelola toilet, hingga ngelola kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan masjid.
Sehingga tidak ada celah bagi paham-paham radikal dan paham-paham asing lainnya masuk ke tempat ibadah.
"Saya setuju radikalisme, dan isme-isme asing lainnya, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa harus dilawan. Dan itu bisa dilakukan melalui masjid atau tempat ibadah," paparnya.
Sebelumnya, Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel mengusulkan agar pemerintah mengontrol semua tempat ibadah.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait