"Perpaduan birokrat dan politisi atau sebaliknya politisi dan birokrat menjadi daya tawar tersendiri," ungkapnya.
Menurut Ihsan, gerakan-gerakan para bakal calon kepala daerah saat ini belum bisa dijadikan tolak ukur siapa yang lebih dominan. Lagipula, partai politik lebih fokus menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Akademisi muda ini menambahkan, sejumlah nama yang muncul saat ini sama-sama punya potensi. Tidak terkecuali, politisi perempuan yang juga namanya mulai disebut-sebut akan tampil di panggung Pilkada Lombok Barat.
"Semua bergantung pada perolehan kursi legislatif. Maka itu, partai politik lebih fokus menghadapi pemilu legislatif," paparnya.
Sejumlah nama tokoh akhir-akhir ini disebut bakal maju di Pilkada Lombok Barat. Ada nama politisi Gerindra Furqoni Farinduan, politisi Golkar Hj. Sumiatun, Politisi Demokrat TGH Mahally Fikri, hingga sosok birokrat Ibnu Salim. (*)
Editor : Maryani
Artikel Terkait