Kesal Menangis Terus, Ayah Muda Bogem Mata Bayi Usia 2 Bulan

MATARAM, iNews.id - Seorang ayah berinisial P (20) tega menganiaya bayinya berusia dua bulan ditangkap Satreskrim Polresta Mataram. Peristiwa tragis ini terungkap saat bayi dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi mengenaskan mata lebam, luka di dada, serta luka-luka di telapak kaki.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat informasi mengenai bayi malang tersebut yang tiba di rumah sakit dengan luka-luka parah.
"Kami mendapatkan informasi ada bayi yang dibawa ke rumah sakit dengan kondisi mata babak belur, lebam, dan dada luka, serta telapak (kaki) luka," jelas AKP Regi.
Polisi segera bergerak untuk menyelidiki kondisi bayi tersebut di rumah sakit, dan dugaan kuat mengarah pada ayah kandungnya sebagai pelaku penganiayaan. AKP Regi menjelaskan kronologi kejadian yang bermula saat pelaku P sedang menikmati kopi di belakang rumahnya pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 14.00 Wita.
Siang itu, tangisan sang buah hati tiba-tiba memecah keheningan. P berusaha menenangkan bayinya, namun segala upaya, termasuk menggendong, tak berhasil meredakan tangisan tersebut. Merasa kesal, P gelap mata dan memukuli mata bayinya hingga lebam.
"Yang bersangkutan sebagai ayahnya merasa kesal dan dipukul mata sebelah kiri sebanyak tiga kali, serta dadanya dicubit dengan kuku dan telapak (kakinya) dicubit (dengan kuku) sebanyak tiga kali karena ada tiga luka di situ," ungkap AKP Regi.
Saat kejadian nahas itu, ibu sang bayi sedang tidak berada di rumah, meninggalkan buah hatinya dalam pengawasan sang ayah. Sekembalinya sang istri, pelaku mengakui perbuatan khilafnya dan meminta maaf.
Kini, ayah korban yang sehari-hari mencari nafkah sebagai pengamen di taman Udayana harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi Polresta Mataram. "Pelaku sudah kami amankan sekarang, kami lagi menunggu dari pihak keluarga untuk melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut," kata AKP Regi.
Sementara itu, ibu sang bayi masih dalam kondisi syok berat melihat luka-luka yang diderita buah hatinya. Sang bayi sendiri masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka penganiayaan tersebut."
Editor : Vitrianda Hilba Siregar