JAKARTA, iNewsMataram.id- Aksi Perudungan atau bullying di sekolah maupun pondok pesantren terus mendapat perhatian khusus aparat kepolisian di sejumlah daerah di Indonesia. Tidak hanya melakukan penanganan terkait kasus bullying yang masih terjadi hingga kini, namun juga melakukan upaya pencegahan.
Melalui sejumlah Rumah Sakit Bhayangkara yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, Polri melalui Pusdokkes Polri kini telah melakukan Program Official Hospital Anti Bullying ke sejumlah Sekolah dan Pondok Pesantren.
Setelah sukses melakukan Percontohan di Pondok Pesantren Al Hamid-Jakarta Timur, 11 (sebelas) RS Bhayangkara Polri di daerah melaksanakan Program Official Hospital Anti Bullying Secara Serentak sebagai Upaya Pencegahan Aksi Bullying lebih dini.
Dengan mendatangi sejumlah Pondok Pesantren, Pusdokkes Polri melalui sejumlah RS Bhayangkara Polri telah melaksanakan Program Official Hospital yang baru pertama kali ada di Indonesia sebagai Upaya Pencegahan Aksi Bullying di sekolah atau Pondok Pesantren.
Melalui Program yang Digagas oleh RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri Jakarta ini, Tim Medis dari 11 RS Bhayangkara Polri di daerah mendatangi Pondok Pesantren untuk memberikan Sosialisasi, Edukasi, Mitigasi, dan Enpowering kepada siswa, pengelola Ponpes, dan Orang Tua Siswa tentang Bullying dan Pencegahannya.
Hasilnya, dari Program Official Hospital Anti Bullying yang digelar 11 RS Bhayangkara Polri, sejumlah Pondok Pesantren di Jawa Timur maupun Nusa Tenggara Barat kini sudah memiliki Duta Anti Bullying yang diambil dari Perwakilan Siswa yang terpilih, untuk bisa mendeteksi Aksi Bullying di Ponpes sehingga Aksi Bullying yang merugikan siswa ini bisa dicegah.
Sejumlah Pengelola Pondok Pesantren berharap agar Program Official Hospital Anti Bullying yang dilaksanakan jajaran Pusdokkes Polri melalui sejumlah RS Bhayangkara Polri diberbagai daerah bisa ditindak lanjuti dengan menggelar Program Unggulan itu diseluruh Sekolah atau Pondok Pesantren.
Ketua Ponpes NW Nabi Nubu Mataram-NTB, Siti Alfaini Faqihi menegaskan, Pelaksanaan Program Official Hospital Anti Bullying yang digelar RS Bhayangkara Polri Mataram sangat berarti bagi Pengelola Ponpes, Siswa, dan Orang tua untuk mendeteksi dan mencegah Aksi Bullying di lingkungan Pondok. Untuk itu pihaknya berharap, agar Program Anti Bullying yang baru pertama ada di Indonesia ini bisa terus dikembangkan dan dilaksanakan berkelanjutan.
“Kami ber-terimakasih kepada Pihak RS Bhayangkara Polri yang telah melaksanakan Program Official Hospital Anti Bullying di Pondok Pesantren kami, Semoga Bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mencegah Aksi Bullying dilingkungan siswa/i kami,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap-Jakarta Timur, KH Lukman Hakim Hamid. Putra H Hamid Djiman yang juga menjabat sebagai Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta masa khidmah 2021-2026 ini Mengapresiasi RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri Kramat Jati-Jakarta Timur yang Menggagas Program Official Hospital Anti Bullying, sehingga bisa dilaksanakan di sejumlah RS Bhayangkara Polri disejumlah daerah di Indonesia.
“Alhamdulillah, terima kasih untuk Tim RS Polri Kramatjati yang telah menunjuk Pondok kami sebagai Percontohan Pelaksanaan Program Official Hospital Anti Bullying , sehingga saat ini pondok kami melalui Duta Anti Bullying bisa mendeteksi dan mencegah Aksi Bullying dilingkungan Siswa/i kami. Kami berharap program ini bisa terlaksana diseluruh Ponpes di Indonesia,” ujarnya.
Program Official Hospital Anti Bullying yang sudah dilaksanakan di 11 RS Bhayangkara Polri di sejumlah daerah ini juga mendapat apresiasi dari sejumlah pengamat sosial.
Edward Andriyanto Sutardhio, Pengamat Psikologi dari Universitas Indonesia mengatakan, Program Official Hospital Anti Bullying ini adalah program yg Holistik, dan ini Pertama kali pihak Kesehatan Polri terlibat dalam pembuatan program ini. Bukan hanya pemilik sekolah tapi juga didalamnya ada guru, dan siswa. Jadi bukan hanya ke guru untuk pencegahannya, tapi siswa juga dilibatkan untuk pencegahan bullying di sekolah atau ponpes.
“Ini Program Pencegahan Aksi Bullying di sekolah atau Ponpes yang baru pertama kali dibuat dengan melibatkan Tim Kesehatan Polri. Jadi sudah sewajarnya jika mendapat Apresiasi dan dilaksanakan diseluruh Ponpes di Indonesia,” tandas Edward.
Editor : Suriya Mohamad Said