Art Accross the Equator Memikat Penikmat Seni

Dia mengumpamakan bahwa di sini, selatan bukanlah pinggiran, tetapi pusat yang hidup. Khatulistiwa bukan hanya garis, tetapi poros imajinasi.
“Kami ingin membuka ruang percakapan tentang identitas, perbedaan, dan kebersamaan dalam ranah seni kontemporer. Ini bukan hanya pameran, melainkan dialog antar posisi dan pengalaman,” ungkapnya.
Selain itu, para pengunjung yang datang untuk menikmati karya-karya mereka sangat merespons baik pameran tersebut. “Perpaduan antara pendekatan masing-masing karakter seniman Korea dan Indonesia benar-benar terasa harmonis.
Pameran ini mengajak kita merenungkan batas-batas geografis dan budaya secara estetis," ujar Leo, wisatawan sekaligus penikmat seni.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi, Yanti, mengungkapkan, ruang galeri diatur dengan sangat rapi dan kontemplatif. "Setiap karya seperti berbicara dalam diam," tandasnya. (*)
Editor : Edy Gustan