Direktur FITRA NTB Ramli Ernanda membenarkan adanya survei tersebut. Menurutnya, Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner online melalui platform Kobotoolbox. Validasi data dilakukan dengan mencocokkan hasil survei menggunakan geolokasi, foto selfie surveyor dengan responden, dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Iya survei ini sejatinya memang untuk mengetahui tingkat kerawanan politik uang di Pilkada serentak 2024. Bukan untuk survei politik karena kami bukan lembaga survei yang terdaftar di KPU," ujar Ramli kepada Mataram.iNews.com Jum'at (15/11/2024).
Survei ini melibatkan 400 responden yang merupakan penduduk Lombok Tengah berusia 17 tahun ke atas atau yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada 2024. Survei dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Dalam laporannya Fitra menyatakan elektabilitas antar paslon Gubernur NTB Bang-Abah (Zul-Uhel) dan Calon Bupati Lombok Tengah Puaddi-Lege yang in line menunjukkan strategi tandem bekerja efektif, serta kuatnya Suhaili effect.
Editor : Edy Gustan