Mataram.iNews.id-Survei FITRA NTB yang berlangsung 9 - 12 November 2024 mengejutkan publik. Bagaimana tidak, data survei FITRA terkait pemetaan potensi politik uang itu justru menguntungkan pasangan Calon Gubernur nomor urut 2 Dr.H.Zulkieflimansyah - H. Moh. Suhaili FT lantaran posisinya yang menang telak dari dua pesaingnya di Lombok Tengah.
Hasil survei FITRA NTB menempatkan pasangan Zulkieflimansyah - Suhai FT bertengger di posisi teratas yakni 59,0 ℅. Posisi kedua, pasangan Lalu Muhammad Iqbal - Indah Damayanti Putri meraih 29,0%, sementara pasangan Siti Rohmi Jalilah - Musafirin hanya mendapatkan dukungan sebesar 7,8%.dan tidak menjawab 5,0 % .
Diketahui Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu daerah dengan jumlah pemilih terbanyak ke dua setelah Lombok Timur. Daftar pemilih tetap di Kabupaten Lombok Tengah mencapai angka 777.196 pemilih yang tersebar di 1.689 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Tidak heran jika Lombok Tengah menjadi salah satu gambaran Pilgub NTB 2024. Meski hal ini menuai perdebatan bahwa hasil tersebut menggambarkan Pilgub NTB sudah selesai, namun tetap mengacu pada hasil pemungutan suara pada 27/11/2024 yang tinggal 12 hari lagi.
Direktur FITRA NTB Ramli Ernanda membenarkan adanya survei tersebut. Menurutnya, Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner online melalui platform Kobotoolbox. Validasi data dilakukan dengan mencocokkan hasil survei menggunakan geolokasi, foto selfie surveyor dengan responden, dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Iya survei ini sejatinya memang untuk mengetahui tingkat kerawanan politik uang di Pilkada serentak 2024. Bukan untuk survei politik karena kami bukan lembaga survei yang terdaftar di KPU," ujar Ramli kepada Mataram.iNews.com Jum'at (15/11/2024).
Survei ini melibatkan 400 responden yang merupakan penduduk Lombok Tengah berusia 17 tahun ke atas atau yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada 2024. Survei dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Dalam laporannya Fitra menyatakan elektabilitas antar paslon Gubernur NTB Bang-Abah (Zul-Uhel) dan Calon Bupati Lombok Tengah Puaddi-Lege yang in line menunjukkan strategi tandem bekerja efektif, serta kuatnya Suhaili effect.
Lagipula, Suhaili merupakan mantan Bupati Lombok Tengah dua periode dan menjadi runner up pada Pilgub NTB 2018 lalu. Survei tersebut untuk mengetahui tiga hal yakni memberikan isu-isu prioritas warga yang harus ditangani pasangan kandidat jika terpilih, memetakan preferensi politik warga dan elektabilitas pasangan calon, dan mengantisipasi resiko vote buying dalam pelaksanaan pilkada serentak 2024.
Pemilih cenderung memilih kandidat yang dekat dengan rakyat/sering turun ke masyarakat (19,2%), jujur/bersih dari korupsi (19,2%), berpengalaman di pemerintahan (16,7%) dan terbukti hasil kerjanya (11,2%).
Sekitar 39% pemilih telah menentukan pilihan lebih dari satu bulan lalu. Sekitar 11% akan memilih setelah pelaksanaan debat kandidat.
Sekitar 11,5% menentukan pilihan pada hari H pemungutan suara, dan 9% pada H-3. Berdasarkan permintaan pemilih, risiko vote buying cenderung rendah pada Pilkada 2024.
Dari 37,3% pemilih yang kemungkinan merubah pilihan politiknya; alasan terbanyak adalah alasan janji politik atau program kerja pasangan calon lain lebih baik dibandingkan calon yang didukung sebelumnya (12,25%) .
Berikutnya, alasan mendapatkan barang atau uang dari calon lain (10,00%). Sedangkan perubahan pilihan politik organisasi/tokoh hanya mempengaruhi keputusan politik pemilih dalam jumlah kecil yakni (4, 25%).
Editor : Edy Gustan