get app
inews
Aa Text
Read Next : Enam Antologi dari Elang Nuswantara Kembali Terbang Membuanakan Jiwa Tanpa Ketaksaan

Parade Agung 14 Buku Filmis Elang Nuswantara

Sabtu, 02 November 2024 | 10:45 WIB
header img
Penyerahan vandel akrilik sebagai apresiasi dan dukungan dari Giffy Gift Shop untuk Elang Nuswantara. Foto: Istimewa

Pejuang Mimpi (Komunitas Difabel Malang), cerah ceria menampilkan fashion show model cilik Faiz dan Sastri dengan senyum sumringah memamerkan baju-baju keren karya komunitas.

Tak kalah, begitu merdu Fahira menyanyikan lagu daerah “Rek Ayo Rek” dan “Manusia Kuat” dari Tulus. Mengajak semua bergembira.

Suasana semakin harmoni, ketika Elang Lintang, 11 Anak Binaan LPKA I Tangerang, penulis buku Surat Kepada Bintang, menyanyikan lagu d'Masiv “Jangan Menyerah” diiringi angklung, juga pembacaan puisi “Memori Ancol” dan “Aku Bukan Penjahat”. Haru, riang. Semua menyambut hangat.

Selain taburan book trailer 14 buku dan video perform pasukan yang tak bisa datang, membangun atmosfer acara, tak kalah seru sajian pasukan berikutnya. Lagu penuh spirit HiVi! “Jatuh, Bangkit Kembali” dikover Elang Gemar yang terdiri dari Gen Z dan Milenial, memberi rabuk jiwa.


Hasil karya para penulis Elang Nuswantara. Foto: Istimewa

 

Elang Padma dengan buku Amerta Kidung Padma, syahdu berpayung lukisan lotus merah muda, baju jingga, seolah kita dibawa ke dunia padma (teratai) perlambang kasih.

Elang Merah tampil di akhir acara, merajut esensi buku Rasa Senandika secara teatrikal penuh harmoni, membumikan buku.

Acara hiburan ditutup dengan lagu Anggun C. Sasmi “Mantra” kover Duo Elang dan para hadirin yang turut maju meramaikan panggung.

Acara yang diagendakan setiap tahun ini, selain didukung para pencinta dan penggiat literasi, juga didukung oleh Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekraf, Kementerian Kebudayaan, IKA UB, Kompartemen Kebudayaan IKA UB, GEMAR Community, Sedjuk Bakmi & Kopi Cijantung, Giffy Gift Shop, Azkiya Publising, Miya'z Script, Ngramu Djamoe, Bee Family, Griya Fima Craft, Smulenesians Rockerz, Gendis Cake & Bakery.

“Menulis adalah bukti keberadaan diri. Kami memilih berkarya di gua senyap literasi, tetapi tetap berpikir. Hasil pertapaan bisa kami rayakan bersama khalayak, utamanya pembaca tercinta yang menjadi ujung tombak pemasaran buku-buku Elang Nuswantara. Semoga, karya kami membuat bahagia,” tandas Kirana sembari terus tetap berusaha, berharap regenerasi penulis sejati jalan. Hal yang tak bisa dihentikan. (*)

Editor : Maryani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut