Mataram,iNewsmataram.id-Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr.Ihsan Hamid menilai Hj.Lale Prayatni yang merupakan bakal calon anggota legislatif dari Partai Golkar harus berjuang keras untuk dapat terpilih sebagai anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan Kota Mataram meski suaminya terpilih sebagai Pj Gubernur NTB.
Hal itu dikatakan peraih Doktor Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah itu menyusul H.Lalu Gita Ariadi akan dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB dalam waktu dekat.
Nama Lale Prayatni masuk di posisi nomor urut 3 sebagai Bacaleg Partai Golkar pada Daftar Calon Sementara (DCS) pemilu legislatif 2024 mendatang. Posisi nomor urut 1 adalah H. Didi Sumardi yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kota Mataram.
Sementara H. Misbach Mulyadi yang kini sebagai Anggota DPRD NTB berada di nomor urut 2. "Kecuali memang sudah ada deal politik antara Lalu Gita Ariadi dengan H.Mohan Roliskana selaku Ketua DPD Golkar NTB sekaligus Wali Kota Mataram. Tapi saya kira, Mohan selaku Ketua DPD Partai Golkar tidak pada posisi memihak," ujar Ihsan Hamid kepada iNewsmataram.id Jum'at (8/9/2023).
Menurut dia, Partai Golkar cukup cerdik menurunkan "pasukan" di dapil 1 NTB pada pemilu legislatif 2024 mendatang. Para politisi yang diturunkan merupakan para petarung yang punya jam terbang tinggi.
Dia menyebut nama Didi Sumardi yang sudah 25 tahun menjabat sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Mataram. Didi memiliki basis masa yang jelas dan punya pengalaman politik serta pemetaan yang dapat diandalkan.
Begitu juga dengan Misbach Mulyadi yang sangat teruji hingga dapat meraih kursi DPRD NTB. Politisi muda H. Baihaqi juga disebut sebagai pendatang baru yang punya pengalaman di panggung politik.
Baihaqi pernah bertarung sebagai Calon Wali Kota Mataram sehingga dinilai punya modal kuat untuk mendongkrak suara Partai Golkar di dapil Kota Mataram.
"Tentu semua berpotensi untuk terpilih. Termasuk Lale Prayatni. Tapi tidak ujug-ujug suaminya jadi Pj Gubernur, lantas akan mudah melenggang ke Udayana. Nggak ada korelasinya, kecuali Lalu Gita menjadi Pj Wali Kota Mataram mungkin bisa karena berpotensi menggerakkan kekuatan lingkup pemerintah Kota Mataram," paparnya.
Meski kemungkinan untuk menggerakkan suara Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dilakukan, tapi menurut Ihsan, daya tawar Lalu Gita Ariadi sebagai Pj. Gubernur NTB terbatas.
Lagipula, Lale Prayatni tidak memiliki basis suara di Kota Mataram. Lale Prayatni yang pernah sebagai calon Bupati Lombok Tengah juga tidak ujug-ujug bisa mengandalkan suara masa mengambang yang jumlahnya tidak signifikan.
Hal lain yang bisa mendongkrak suara Lale Prayatni, kata Ihsan adalah segi finansial yang kuat. "Kecuali juga dia punya "amunisi" kuat untuk bergerak," tegasnya.
Ihsan menegaskan, selain Partai Golkar, beberapa parpol lainnya juga punya "squad" yang tidak bisa dianggap enteng. Maka itu, dia mengatakan posisi Lalu Gita Ariadi sebagai Pj. Gubernur NTB tidak lantas mudah untuk menghantarkan Lale Prayatni untuk duduk di DPRD NTB pada pemilu 2024 mendatang
Editor : Edy Gustan