Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini menambahkan, setiap tugas memiliki keahlian berbeda. Sebagaimana disampaikan di dalam Alquran Surat Yusuf, saat itu Nabi Yusuf dihadapkan dalam pemimpin Mesir saat itu.
“Saat itu Beliau (Nabi Yusuf) ditanya keinginannya menjadi apa. Beliau menjawab, jadikan saya bendahara negara, saya orang yang punya pandai dan memiliki ilmu dalam hal itu,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa sifat bendahara negara yang diperlukan, yaitu amanah mampu menjaga, dapat dipercaya, berintegritas, dan memiliki ilmu.
Di surat yang lain di dalam Alquran juga terdapat kisah dua putri Nabi Syuaib. Saat itu keduanya kesulitan mengambil air karena harus berhadapan dengan banyak orang. Akhirnya, mereka dibantu Nabi Musa yang memiliki badan besar untuk mengambil air.
“Saat kembali dan bercerita kepada ayahnya (Nabi Syuaib), mereka menyampaikan bahwa mereka butuh seseorang yang dapat menjalankan tugas. Dan, itu ada pada sosok Nabi Musa,” paparnya.
Dia menambahkan, antara tugas Nabi Yusuf dan Nabi Musa memiliki tuntutan berbeda-beda. Untuk mengambil air, tak cukup sekadar amanah dan berilmu. Butuh juga badan besar dan otot.
“Segala sesuatu itu ada sifat karakter, kompetensi, bakat, ilmu, dan pengalaman sesuai dengan tugasnya,” pungkasnya.(*)
Editor : Maryani