MATARAM, iNewsMataram.id-Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima silaturahmi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terkait pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) NTB 2022 di Aula Pendopo Wakil Gubernur, Kamis, (1/12/2022).
Ummi Rohmi, sapaan akrabnya, sangat mendukung edukasi mengenai ekonomi syariah yang merupakan salah satu program dari KNEKS.
Program itu sekaligus memberikan edukasi mengenai narkoba, bahaya terjebak pinjaman online (pinjol) hingga rentenir, yang sasarannya menitikberatkan kepada masyarakat-masyarakat kecil.
“Sasarannya masyarakat kecil karena caranya sangat mudah dan tidak ada beban. Begitu dapat duit, tidak bisa diganti, mereka yang tidak bisa apa-apa terjebak. Inilah yang harus kita selamatkan,” tuturnya.
Ummi Rohmi menambahkan, sosialisasi dan edukasi memang dibutuhkan supaya masyarakat tahu bahwa syariah itu demi kemaslahatan semua.
“Literasi dan proses edukasi pun harus lebih ditekankan, khususnya melalui sekolah dengan cara yang persuasif, sesuai tingkatannya, baik TK, SD, SMP, maupun SMA,” tandasnya.
Selain edukasi di sekolah, masjid, dan musala, pihak terkait di jajaran Pemprov NTB juga dapat menggunakan posyandu keluarga berbasis dusun agar masyarakat melek tentang ekonomi dan keuangan syariah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jasa Keuangan Syariah KNEKS Taufik Hidayat mengapresiasi potensi ekonomi syariah di NTB yang sangat luar biasa.
“Rencananya, kami membuat pusat research penelitian di Kabupaten Lombok Utara (KLU), yang akan diresmikan Bapak Wapres sekaligus menyampaikan potensi ekonomi dengan adanya pusat research tersebut,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi tercepat keempat dalam pembentukan KDEKS. Karena itu, NTB dapat menjadi pelopor dan merupakan ekosistem pengembangan ekonomi syariah.
KDEKS sendiri merupakan perpanjangan tangan dari fungsi KNEKS di daerah. Program-program yang disusun KNEKS bisa terimplementasikan sampai ke daerah.
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin selaku ketua harian berharap tingkat literasi ekonomi dan keuangan daerah pada 2024 dapat mencapai 50 persen. (*)
Editor : Maryani