“Benda-benda unik dan manik-manik yang ditemukan masyarakat, khususnya Neti, di areal Datar Patenggang dan lereng bukit itu masuk dalam cagar budaya. Jadi, nanti akan menjadi koleksi Museum Kepurbakalaan Subang,” ujar praktisi budaya, M. Khadar Hendarsyah, yang turut serta dalam tim pengkaji dan peneliti.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Desa (Kades) Margasari Nanang Setia Praja, ketika melihat benda penemuan itu di rumah Neti merasa takjub. Nanang meminta Neti untuk menyimpan benda itu sebagai benda yang dilindungi.
"Dari dulu, memang banyak benda yang ditemukan masyarakat. Bahkan, ada yang menemukan semacam gelang emas. Sayangnya, karena awam, benda seperti keramik atau yang lainnya tidak disimpan,” ujar Nanang.
Kades Margasari Nanang Setia Praja (tengah) dan Ketua Paku Djajar Asep Latip Nurahman (baju biru) saat mengunjungi rumah Neti dan melihat koleksi benda-benda cagar budaya. Foto: Ratna Ning/istimewa.
Dia mengapresiasi upaya Neti menyimpan dan mengumpulkan benda tersebut hingga turun kajian dari Museum Kepurbakalaan Subang dan TACB.
“Saya apresiasi sekali upaya Neti menyimpan dan mengumpulkan benda ini hingga turun kajian dari museum dan TACB," tandasnya.
Dia juga berharap ada pengembangan dan penataan untuk pemanfaatan wisata alam dan edukasi sejarah di Situs Patenggang. (*)
Editor : Maryani