"Pada prinsipnya tentu kita berharap PON 2028 tetap berlangsung di NTB.Dengan catatan itu tadi, pemerintah daerah harus siap mengalokasikan anggaran untuk persiapan maupun pelaksanaanya. Ya tentunya sharing anggaran dengan pemerintah pusat karena tidak mungkin akan ditanggung sendiri oleh pemerintah pusat. Semoga pemerintahan Iqbal - Dinda berkenan untuk terus istiqomah menjadikan NTB sebagai tuan rumah PON 2028. Semoga juga NTT tetap berjuang seperti NTB. Karena kalau NTT tidak siap, maka tentu akan menjadi pertimbangan kemenpora untuk menunjuk ulang tuan rumah PON 2028," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Mori Hanafi akan menemui Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal untuk membahas persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-XXII 2028.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi V DPR RI saat menyampaikan perkembangan terkait persiapan PON XXII di Mataram. Pertemuan itu dinilai penting karena dalam struktur kepengurusan PON Gubernur NTB terpilih atau definitif masuk sebagai ex officio PB PON.
Terlebih selama 1,5 tahun lebih NTB dipimpin oleh penjabat lantaran pemilu kepala daerah. Akibatnya, lebih kurang 2 tahun sejak NTB dan NTT ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2028 pada 13 September 2022 persiapan PON 2028 belum berjalan maksimal.
Mori Hanafi menjelaskan, semestinya pemerintah Provinsi NTB segera membahas dan menuntaskan master plan persiapan PON 2028, namun tidak kunjung rampung sehingga KONI NTB berinisiatif membentuk tim 9 untuk membahas dan menuntaskan master plan tersebut.
Dalam master plan itu tertuang rencana menyangkut lokasi venue, akomodasi, transportasi, dan sebagainya.
"Ini master plannya. Siapa bilang belum ada master plan terkait PON 2028. Ini akan kami sampaikan kepada KONI pusat dan Kemenpora,"ujar Mori Hanafi.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait