Menurutnya, berbagai kemungkinan bisa terjadi termasuk pindahnya lokasi pelaksanaan PON Ke-XXII. Jika itu terjadi, politisi yang karib disapa Miq Ari itu mengatakan Provinsi DKI Jakarta sangat potensial menjadi alternatif tempat pelaksanaan PON.
Dia menilai, persiapan yang dimaksudkan tidak hanya terkait venue, tapi juga berbagai hal baik menyangkut transportasi, akomodasi, dan hal tekhnis lainnya.
"Sejauh ini belum maksimal, tapi mungkin Februari 2025 akan dikebut. Semua itu perlu dituntaskan bersama-sama sebagai bentuk keseriusan kita sebagai tuan rumah PON. Kita tetap optimis kok NTB dan NTT tetap jadi tuan rumah," tegasnya.
Pemerhati olahraga Iskandar mengatakan pemerintah NTB seolah tidak serius menjadi tuan rumah PON Ke-XXII. Justru pemerintah dinilai sekadar mempfreming pembangunan stadion bertaraf internasional di media.
Padahal, kata Nando sapaan karibnya, perekonomian daerah dalam lima tahun ke depan belum tentu dalam kondisi baik-baik saja.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait