Lombok Barat,iNewsmataram.id-Organisasi Pemuda Pancasila Lombok Barat menyatakan sikap mendukung pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) - Hj. Nurul Adha (Lazada).
Dukungan itu disampaikan langsung kepada LAZ. Puluhan perwakilan anggota Ormas Pemuda Pancasila Lombok Barat bertemu dengan calon Bupati Lombok Barat nomor urut 4, H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), di Gerung pada Senin (14/10) pukul 20.00 wita.
Komando Inti Pemuda Pancasila Lombok Barat Ahmad Rizal Fatoroni menegaskan arah dukungan Pemuda Pancasila ke pasangan LAZADHA. Keputusan itu merupakan hasil pertimbangan matang.
Baginya, LAZ dan Adha adalah pasangan calon yang paling siap memimpin Gumi Patut Patuh Patju. “Kami siap memenangkan pasangan calon Bupati Lombok Barat nomor 4 di Pilkada Lobar,” ungkap Rizal.
Dia menyatakan seluruh anggota Pemuda Pancasila satu komando mendukung LAZADHA. Lagipula menurutnya program-program yang disampaikan LAZ sejalan dengan cita-cita Ormas Pemuda Pancasila.
“ Kami juga diperintah oleh atasan. Kita taat dan berkomitmen memenangkan LAZADHA” ungkapnya.
Calon Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad Zaini menyambut baik dukungan Pemuda Pancasila itu. Dia menilai dukungan itu penting dan mempertegas komitmennya untuk selalu memperhatikan kepentingan generasi muda.
LAZ menilai selama ini potensi pemuda baik yang ada di Pemuda Pancasila maupun lembaga kepemudaan lainnya tidak digarap serius. Dia menegaskan bahwa pemuda harus diberi panggung berkreasi seluas-luasnya.
”LAZADHA akan menjadikan pemuda sebagai tulang punggung utama pembangunan daerah. Kita perbanyak event pemuda, kegiatan-kegiatan tempat pemuda mengasah kreativitasnya dan lain-lain,” ungkapnya.
Mantan Direktur Utama PTAM Giri Menang ini juga kembali menegaskan arah programnya yakni memakmurkan masyarakat desa dengan Rp 1 Miliar per desa per tahun .
Desa akan menjadi sentral pembangunan. Konsentrasi pembangunan ada di desa. Jika desa sudah kokoh, maka daerah akan kokoh.
”Di mana-mana saya selalu sampaikan bahwa kami komit dengan program Rp 1 miliar per desa per tahun dan Rp 100 juta per dusun. Bagi kami itu gampang, ada caranya,” ungkapnya.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait