Tampak partisipasi aktif dari mahasiswa FISE yang menghasilkan diskusi mendalam, khususnya dalam menganalisis pengaruh signifikan yang ditimbulkan oleh dinamika tersebut terhadap generasi Milenial dan Z di Indonesia.
“Mereka menjadi sasaran utama dakwah dari berbagai kelompok keagamaan, yang memunculkan narasi baru dalam Islam Washatiyah (moderasi beragama) sebagai solusi atas berbagai tantangan sosial, politik, dan keagamaan yang dihadapi masyarakat,” tuturnya.
Dalam sesi penutup, terdapat pertanyaan yang mencerminkan refleksi mendalam tentang bagaimana masa depan Islam di Indonesia, serta peran kunci yang akan dimainkan oleh generasi Milenial dan Z dalam membentuknya.
Diskusi ini memberikan ruang untuk berbagai pandangan dan pemikiran yang menjadi dasar bagi langkah-langkah konstruktif ke depan dalam menghadapi dinamika dan tantangan yang semakin rumit. Ia berharap suksesnya acara ini akan membuka pintu untuk dialog yang lebih luas dan lebih dalam mengenai dinamika sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia, khususnya di kampus Universitas Hamzanwadi Lombok Timur NTB.
“Dengan begitu, generasi Milenial dan Z dapat memainkan peran penting dalam merumuskan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk kemajuan bersama dengan daya saing yang mumpuni,” pungkasnya.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait