Ketua Pokdarwis Zaenal menyatakan, tracking mangrove dibangun agar pengunjung dapat menikmati keindahan alam, mengamati flora dan fauna yang hidup di hutan bakau, serta mempelajari ekosistem mangrove.
“Tracking mangrove juga dapat menjadi sarana edukasi dan konservasi lingkungan di lokasi pembibitan mangrove. Aula pertemuan bisa digunakan sebagai lokasi kamping. Ke depan, akan ada wisata air atau outbound,” tandas Zaenal. (*)
Editor : Maryani
Artikel Terkait