Desa Danger, Markas Banteng Hitam Jadi Kampung Pancasila

Edy Gustan
Danrem 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti memotong pita dalam peresmian Kampung Pancasila di Desa Danger, Masbagik, Lombok Timur pada Senin (27/11/2023) Foto : Penrem 162/WB Istimewa

Dia menegaskan, Kampung Pancasila itu sudah lama diprogramkan namun baru sekarang bisa terealisasi dan diharapkan Desa Danger akan menjadi Desa Pelopor Kampung Pancasila di Kabupaten Lombok Timur.

“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu menjadi landasan dan derap hidup bagi masyarakat di Desa Danger ini dalam kehidupan sehari-harinya dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,”ungkap Agus.

Tidak main-main, Desa Danger terpilih sebagai Kampung Pancasila, karena memiliki sejarah pada masa penjajahan Belanda. Desa Danger merupakan jalur yang ditakuti penjajah Belanda, karna terdapat markas Banteng Hitam yakni para pejuang Sasak yang dibuktikan dengan adanya monument perjuangan Banteng Hitam di halaman Masjid Nurul Jihad.

Danger Selatan sebagai markas perundingan mereka dalam menyusun kekuatan melawan penjajah. Karena ketakutan penjajah itulah nama Danger akhirnya dijadikan nama pemukiman dan dianggap berbahaya oleh penjajah.

Beberapa nama  Veteran Desa Danger (Laskar Banteng Hitam) yang merupakan para pejuang kemerdekaan yang turut membebaskan Lombok Timur dari para penjajah sebagai berikut TGH. Mahsun, H. Misbah, H. Pahrudin, H. Masri, H. Sapoan, H. Sahrudin, Amaq Nursam, Amaq Masirah, Amaq Rat, Mahasiun.

Editor : Edy Gustan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network