Mataram, iNewsmataram.id- Caleg DPR RI Dapil NTB 2 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H. Karman mengajak kaum muda di NTB terus berkarya. Menurutnya, kaum muda punya sejarah panjang dan harus berani memikul tanggung jawab sejarah dengan berkarya dan perjuangan.
Hal itu disampaikan aktivis kenamaan ini saat diskusi bersama puluhan aktivis dan pemuda karang taruna Monjok, Kota Mataram.
Diskusi refleksi hari sumpah pemuda itu berlangsung hangat. Para aktivis dan pemuda karang taruna Monjok tampak senang dan bersemangat. Lagipula, Karman dikenal sebagai salah satu tokoh muda nasional.
Mantan Ketua Umum PB Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) ini cukup familiar di kalangan pemuda NTB. Dalam kesempatan itu, Karman menegaskan pentingnya peran generasi muda mengisi kemerdekaan Indonesia.
Momentum sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, menurutnya menjadi sinyal bahwa anak muda masih eksis dan punya peran aktif di lingkungan masyarakat.
Dia menyontohkan bagaimana pemuda berkiprah positif dalam pembangunan. Tidak saja menggelar diskusi, tapi bisa mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan.
Menggerakkan masyarakat untuk gotong royong membersihkan gorong-gorong. Mengaktifkan organisasi gerakan pemuda anti narkoba, atau bahkan membangun jejaring antara kelompok karang taruna di berbagai wilayah dalam meningkatkan ekonomi rakyat melalui usaha terpadu.
Sebagai politisi muda yang maju pada pemilu 2024 mendatang, Karman secara tidak langsung menyampaikan contoh kepada para pemuda untuk menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit.
Karman menyampaikan bahwa pemuda hari ini memiliki tanggung jawab sejarah yang panjang. "Pemuda punya sejarah yang panjang. Dan kita anak muda punya tanggung jawab akan itu" Tegasnya
Sebagai caleg dari kalangan anak muda, Karman menyadari pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memaksimalkan gerakan untuk perubahan.
"Pemuda itu harus berkarya dan aktif memberikan solusi membangun kepada masyarakat. Jangan sebaliknya. Bermalas-malasan, malah ikut-ikutan judi online, narkoba, atau memprovokasi masyarakat pada hal yang tidak baik," paparnya.
Bahkan, di era revolusi indistri 4.0 ini, dia berharap pemuda mampu beradaptasi dengan perkembangan yang begitu cepat. Dia menilai hari sumpah pemuda yang ke 95 ini menjadi momentum refleksi dan penguatan jati diri anak muda.
Agar anak muda percaya akan kemampuan serta potensi yang dimiliki. Termasuk mengambil bagian di parlemen. "Anak muda mesti tampil. Karena anak muda punya energi yang besar. Dan energi itu harus dikelola agar bisa menghadirkan kebermanfaatan," paparnya.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait
