LOMBOK TIMUR,iNewsMataram.id-Hultah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-87 menghadirkan ulama nasional Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan Bin Salim. Dia turut mendoakan Almagfurullah Maulana Syech TG.KH Zainuddin Abdul Majid, termasuk semua keturunan, dan murid-muridnya.
Habib Jindan juga mendoakan agar masyarakat NTB dijauhi dari musibah. Termasuk mendoakan Indonesia menjadi negara makmur, penuh rahmat, dan anugerah dsri Allah SWT. "Semoga apa yang diwariskan guru kita Maulana Syech Tuan Guru Zainuddin Abdul Majid manfaatnya terus mengalir. Semoga seluruh anak cucu serta muridnya. Terutama Tuan Guru Zainul Majdi, Ummi Hajjah Siti Rauhun selalu mendapat rahmat Allah SWT. Semoga masyarakat NTB dijauhkan dari musibah, dan semoga Indonesia menjadi negara makmur penuh berkah, rahmat dan anugerah dari Allah SWT," ujar Habib Jindan berdoa di hadapan jamaah Hultah NWDI di Pancor Lombok Timur Minggu (18/9/2022).
Habib Jindan didaulat memberikan sambutan dan doa dalam acara Hultah NWDI ke-87 sekaligus Haul Almagfurullah Maulana Seych TG.KH Zainuddin Abdul Majid ke-25 pendiri organisasi Islam di Indonesia itu.
Dalam sambutannya, Habib Jindan mengajak seluruh umat Islam terutama jamaah NWDI lebih menauladani baginda Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. Sekaligus mengamalkan ilmu yang diajarkan Maulana Seych terkait ketauladanan Nabi Muhammad. "Selama hidupnya Maulana Syech Tuan Guru Zainuddin Abdul Majid menjalankan profesi sebagaimana Rosulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Hal itu yang patut kita contoh yakni selalu istiqomah, taat, dan mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan ummat," ujar Habib Jindan.
Dia mengatakan, apa yang diwariskan Maulana Syech kepada anak, cucu, dan murid-muridnya patut disyukuri sebagai bagian dari tauladan kepada Rasulullah dan zurriyatnya. Maulana Syech TG.KH Zainuddin Abdul Majid menurut Habib Zindan memiliki perangai budi pekerti luhur sehingga menjadi penerang dan manfaat bagi masyarakat.
Habib Jindan memaparkan beberapa ciri orang-orang selalu mengamalkan tuntunan Rasulullah s.a.w adalah selalu menjadi magnet positif. Baik dari berpakaian, perilaku, tutur kata, hingga wajahnya bisa mendekatkan orang kepada kebaikan. "Ketika orang melihatnya, orang langsung berbuat baik, mau menjalankan salat, bertaubat, dan kebaikan lainnya," ungkapnya.
Bukan sebaliknya, orang yang kehadirannya justru memutuskan silaturahmi. Apalagi yang kehadirannya memunculkan laknat. Kehadiran Almagfurullah Maulana Syech waktu mudanya dihabiskan menuntut ilmu ke Haramaen Syarifaen dan pulangnya ke daerahnya memunculkan manfaat bagi masyarakat dinilai sebagai hal yang patut dicontoh.
Maulana Syech dinilai sebagai figur manusia yang dengan ilmunya, dengan hartanya berjuang untuk menegakkan syiar Islam. Dia berdakwah sekaligus mengajarkan nilai-nilai luhur hingga ilmunya dilanjutkan oleh anak cucu serta murid-muridnya.
Kehidupan yang dilakoni Maulana Syech yang menurut Habib Jindan hingga saat ini berdampak positif bagi banyak orang. Bahkan, tidak sedikit orang yang diislamkan oleh Maulana Syech. Dia dinilai memiliki kekuasaan sejati yang istiqomah dan terus bergerak mensyiarkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
Dalam ceramah singkatnya, Habib Jindan menukil perkataan ulama besar Makkah, yang tidak iri dengan kekuasaan raja. Tidak iri dengan banyaknya harta yang dimiliki hartawan. Tapi, justru iri melihat jalannya para Salafussalih yang jalan di atas sayap malaikat. Dengan ilmunya selalu mengagungkan nilai-nilai keislaman dan kemuliaan sehingga menyinari dunia dengan ilmunya.
Habib Jindan berharan anak cucu dan jamaah NWDI terus menjalankan nilai-nilai yang diajarkan Maulana Syech di mana pun juga. Dia yakkn NWDI tetap berkiprah untuk mensyiarkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait