Sarana dan prasarana penunjang PON tersebut ada yang sudah tersedia dan ada yang memerlukan perbaikan-perbaikan. Termasuk merencanakan pembangunan fasilitas yaitu gelanggang olah raga (GOR) baru.
Persiapan tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber anggaran seperti bantuan pusat dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten dan kota dan sponsor serta dana pihak ketiga yang sifatnya sah dan tidak mengikat. "Banyak cabang olah raga yang akan dipertandingkan pada PON XXII mendatang. Mau tidak mau NTB harus memiliki faslitas olah raga kelas nasional bahkan internasional," papar Bang Zul.
Bang Zul optimistis NTB bisa menghadapi berbagai kegiatan baik level nasional maupun internasional. Baginya, cahaya di ujung terowongan untuk NTB sudah jelas terlihat. Dia yakin semua kegaiatan itu dapat berdampak postif bagi masyarakat NTB.
Pembenahan infrastruktur akan terus digenjot. Termasuk hotel, restauran, moda transportasi, pesawat, kapal, bandara, pelabuhan, dan fasilitas lain harus dibenahi dan perbaiki. "Insya Allah kalau semuanya lancar, mimpi kita memiliki stadion besar kelas dunia untuk pembukaan dan penutupan PON akan terwujud di daerah kita,"ujarnya.
Doktor Ekonomi Industri tersebut, menyatakan siap membangun fasilitas dan sarpras untuk keberlangsungan dan mendukung kelancaran olahraga bergengsi tanah air yang diikuti oleh 34 provinsi se-Indonesia.
Ketua KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman menyampaikan terima kasih atas ketersediaan dan keinginan NTB dan NTB menjadi Tuan Rumah PON XXII tahun 2028.“Untuk Gubernur NTB dan NTT, kami sampaikan terima kasih telah bersedia menjadi tuan rumah PON," tegas Marciano Norman.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait