LOMBOK BARAT, iNewsMataram.id - Camat Narmada, Lombok Barat bergerak cepat membantu keluarga tidak mampu yang tinggal di kandang sapi. Satu keluarga terdiri atas bapak, ibu, dan tiga anaknya tinggal di kandang sapi di kawasan Dusun Nyurlembang Barat, Desa Nyurlembang, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Camat Narmada Muhammad Busyairi, S.Sos, M.M yang dihubungi MPI membenarkan informasi itu. Lima orang masing-masing beranama Dika, Martini dan tiga anaknya masing-masing berinisial AU (8) tahun, FB (5) tahun, dan AY (2) tahun tinggal di kandang sapi milik Pemerintah Kabupaten, Lombok Barat.
Menurut Busyairi, informasi itu diperoleh dari cerita sejumlah warga desa. Pihaknya langsung turun tangan melihat kondisi keluarga tersebut. Busyairi menceritakan bagaimana satu keluarga itu tinggal di kandang sapi tersebut. "Kondisinya memprihatinkan. Mereka tinggal seadanya di kandang sapi," ujar Busyairi kepada wartawan Kamis (1/9/2022).
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial NTB. Melaporkan kondisi ke lima orang itu kepada Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. Pihak Kecamatan Narmada juga memberikan bantuan berupa sembako sekaligus merelokasi mereka ke lahan milik warga sekitar.
Busyairi mengatakan, pihak Dinas Sosial NTB juga sudah melihat kondisi keluarga tersebut. Martini yang belakangan diduga mengalami depresi berat langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma NTB. Dinas Sosial NTB juga berupaya menitipkan ketiga anaknya di Yayasan Peduli Anak (YPA) di Lingsar, Lombok Barat.
Namun, informasi yang diserap media ini, dari tiga anaknya, baru anak usia 8 tahun yang nerhasil dititipkan. Sedangkan dua lainnya masih bersama orang tuanya. "Mereka ini hidupnya berpindah-pindah, kondisi perekonomian keluarga diduga salah satu faktor mereka tinggal di kandang sapi," ujar Busyairi.
Selain itu, masyarakat sekitar juga bersikap acuh lantaran Dika kerap berulah. Sebelumnya, keluarga tersebut pernah tinggal di daerah asal Martini di kawasan Sesaot Lombok Barat. Hanya saja, lambat laun mereka terusir dari kawasan itu dan akhirnya memilih tinggal di Nyurlembang.
Busyairi memaparkan, pihaknya prihatin dengan kondisi anak-anaknya. Lagipula, anaknya yang berusia 8 tahun ingin sekolah. Selama ini, mereka selalu ikut ibunya memulung. Sementara bapaknya bekerja serabutan.
Pihak kecamatan dan aparat desa akhirnya sepakat membuatkan mereka rumah semi permanen sementara berukuran 3X3 di belakang kandang sapi. Pihaknya juga mengurus data kependudukannya. "Selama ini mereka tidak punya Kartu Keluarga (KK) maupun KTP. Ini syarat untuk memperoleh bantuan pemerintah," papar Busyairi.
Tidak hanya dari Dinas Sosial NTB, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid juga memerintahkan pihak kecamatan mengupayakan lahan untuk tempat tinggal keluarga itu. Busyairi juga terus memantau perkembangan keluarga tidak mampu itu.
Editor : Edy Gustan